Senin, 15 Desember 2014

Added Value of Benefit


Created by Ditdit Nugeraha Utama
@Göttingen, Germany

Bismillah...
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia...“ (QS. Shad [38]: 27)

Ya, tidak ada yang sia-sia. Tidak pula ada yang tidak setimbang. Itulah ciptaan dari Zat yang Maha berkreasi, ALLAH Azza wa Jalla. Nilai manfaat itu melekat pada sunnatullah, sunnah milik ALLAH, aturan dan hukum serta rumusan penggerak alam dan jagat raya beserta isinya semua ini. Bahkan melekatnya nilai manfaat pada sunnatullah, adalah sunnatullah itu sendiri.

Tidak ada kesia-siaan atas mengalirnya air dari dataran yang lebih tinggi ke dataran yang lebih rendah. Tidak ada kesia-siaan atas burung yang berkicau dan memakan buah-buahan. Tidak ada kesia-siaan atas kumbang yang menghisap sari pati bunga. Tidak ada kesia-siaan atas besi yang dapat memuai ketika dipanaskan. Tidak ada kesia-siaan atas perputaran bumi pada porosnya. Tidak ada kesia-siaan atas segala sesuatu yang terjatuh dan melekat di permukaan bumi karena adanya gaya grafitasi. Bahkan, tidak ada kesia-siaan – sekecil apa pun – atas matinya kita – manusia – pada waktunya nanti. Semua – dapat dipastikan dengan sangat – ada nilai manfaatnya.

Nilai manfaat benar-benar secara nyata melekat pada sunnahNYA. Setiap hukum, aturan dan rumusan pembentuk alam ini, semua mengandung nilai manfaat. Bahkan, tanpa kita melakukan apa pun, nilai manfaat itu telah ada dan tersaji, dari semenjak tata surya dan jagat raya ini dicipta. Lantas apa tugas manusia?

Disinilah alam pikir kita harus menerawang dan membumbung tinggi. Tugas manusia bukan hanya mampu memanfaatkan nilai manfaat yang melekat pada sunnatullah itu saja. Namun, manusia – dengan akal dan budi serta dayanya – harus mampu menambah nilai manfaat tersebut, atau di dalam bahasa yang lebih elit dapat kita sebut dengan added value of benefit.

Added value of benefit – yang merupakan nilai tambah atas manfaat yang telah tersaji – ini yang harus kita coba hubungkan dengan peran apa, pada waktu kapan, dan dimana kita berada. Semua effort, etos kerja, serta kemampuan yang kita miliki, harus mampu memberikan dan dapat meningkatkan manfaat dengan sebesar-besarnya. Kita harus tersadarkan dengan sangat yakin, bahwa keberadaan kita pada suatu waktu dan tempat, harus dapat kita cermati sebagai sebuah peran kita yang berbeda atas waktu dan tempat lainnya. Karena, untuk meningkatkan nilai tambah manfaat yang telah tersaji, tidak dapat hanya kita pandang sebagai ‘daripada tidak melakukan‘. Karena sejatinya, hari ini haruslah kita optimalkan agar menjadi lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok haruslah kita usahakan agar lebih baik dari hari ini. Jangan sampai, apa yang kita lakukan selalu dimulai dari ‘nol‘ dan ‘daripada tidak‘, padahal – mungkin – kita telah memulai itu di waktu dan tempat lain.... [dnu]

Alhamdulillah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar