Created by Ditdit Nugeraha Utama
@Göttingen,
Germany
Bismillah...
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya [21]: 107).
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya [21]: 107).
![]() |
Konsep Product Life Cycle (Business Fundas, 2011) |
Entah mengapa, kepalaku sedang
memikirkan makna dari konsep manajemen product
life cycle. Sebuah istilah yang biasa digunakan di bidang manajemen bisnis,
dalam rangka untuk menggambarkan daur hidup sebuah produk. Pada awalnya sebuah
produk dibuat dan diperkenalkan ke masyarakat (introduction); lalu produk tersebut akan tumbuh berdasarkan nilai
penjualan dan keuntungan (growth),
dimana banyak orang mulai tahu akan keberadaan produk tersebut di pasaran;
kemudian, produk tersebut akan mengalami kondisi mature, pada kondisi ini banyak orang yang mengenal produk tersebut
dan nilai penjualan dan profit perusahaan pun – pada kondisi ini – akan
mengalami kestabilan; dan pada akhirnya produk akan mengalami penurunan (decline) dari segi penjualan dan keuntungan, dan akhirnya
mati. Ya, seperti itulah sunnatullah-nya. Sesuatu yang bisa rusak, suatu saat
dia akan rusak. Itulah gambaran isi kepalaku kali ini. Entah, aku hanya ingin
sedang memikirkan satu hal tersebut.
Begitu juga dengan dunia. Logisnya,
dunia akan rusak; karena dunia bisa rusak. Ini hanya sebuah jawaban logis dari
ALLAH, dimana ALLAH ingin menunjukkan bahwa DIA dan hanya DIA lah yang kekal
tanpa rusak. Bagaimana dengan jagat raya? Sama, dia akan rusak. Bagaimana dengan
binatang dan tumbuh-tumbuhan? Tidak berbeda, mereka akan rusak. Lalu, bagaimana
dengan pantai dan gunung? Begitu juga mereka, akan rusak. Kemudian, bagaimana
dengan manusia? Sami mawon, manusia pun akan rusak dan mati. Semua akan masuk pada
tahap titik nadir kerusakan dan mati. Bahkan, seperti halnya produk; ada – di
antara itu semua – yang terjun bebas, turun dan akhirnya mati, sebelum mereka
itu masuk ke kondisi mature.
Pada konsep teori manajemen product life cycle, ada beberapa
perusahaan mencoba untuk membuat produk tipe baru, Ketika grafik penjualan produk
mereka tersebut menurun, pada titik kulminasi atau kejenuhan konsumsi (mature). Perusahaan tersebut mulai
memperkenalkan tipe produk yang baru, di saat produk hampir mengalami penurunan
(decline). Jenis produk yang dibuat –
bisa jadi – sama, fungsionalitas produk tersebut – mungkin juga – sama; namun tipe
produknyalah yang berbeda, karena ada perbedaan pada satu atau beberapa
karakteritiknya. Perusahaan software
dan automotive banyak sekali
melakukan strategi seperti ini. Ketika produk mereka pada merk tertenu akan
mengalami kemunduran, perusahaan tersebut gencar menggenjot software versi baru, atau mobil keluaran
teranyar. Perusahaan melakukan hal ini, hanya dalam rangka ingin mendongkrak
keberadaan produk tersebut lebih lama di pasaran, atau istilah lain menambah
umur produk agar tidak segera mati.
Itulah logika yang bisa digunakan
oleh manusia untuk menjaga bumi dan alam ini. Sunnatullah-nya, bumi akan
mengalami kerusakan; karena setiap hari ada eksploitasi yang dilakukan oleh
manusia itu sendiri, bahkan eksploitasi kebablasan tanpa perhitungan dan
kecermatan. Tanpa ada skenario orang-orang jahat penghancur bumi ini pun, bumi –
alamiahnya – akan bertambah tua, mengalami penurunan kualitas, banyak kerusakan
dan pada akhirnya akan menemui titik batas umurnya. Karena, sejatinya, kiamat
pun merupakan skenario ALLAH Azza wa Jalla yang pasti ada waktu kedatangannya.
Maka, menjadi logis pula. Orang-orang
yang berlaku baik kepada sesama dan lingkungan, menjadi fokus perhatian utama di
mata ALLAH. ALLAH memberikan kebajikan dan barokah yang berlimpah, ketika orang
tersebut pun bajik dan berkah kepada orang lain, alam dan – pula –
lingkungannya. Islam mengajarkan itu semua. Islam mengajarkan kita – dengan sangat
indah – untuk menjadi rahmat, bukan hanya bagi manusia lain, namun - juga – bagi alam semesta. Seberapa mampu dan
optimal manusia tersebut menjaganya, usaha itulah yang dikonveri menjadi nilai
kebajikan di mata ALLAH. Melakukan atau tidak melakukan, akan menjadi pilihan
manusia itu sendiri pada akhirnya. Kerena, apakah dengan manusia melakukan atau
dengan manusia tidak melakukan; bumi, alam dan seisinya – sejatinya – akan
sampai pada titik rusak dan mati; kerusakan dan kematian akan terjadi, dan
kiamat pun akan menjemput. Karena pada hakikatnya itu semua adalah makhluk
ALLAH, hanya makhluk yang harus rusak pada sebuah titik batas tertentu. Karena hakikatnya
– pula, something could be broken, it will...
Alhamdulillah...
Reference
Business Fundas. 2011. Product Life Cycle
Management. Business Fundas, The Best Business Management Blog, http://business-fundas.com/2011/product-life-cycle-management/
[access date: 07.12.2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar