Sabtu, 07 Desember 2013

Something could be Broken, It will...

@Göttingen, Germany

Bismillah...
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya [21]: 107).
Konsep Product Life Cycle (Business Fundas, 2011)
Entah mengapa, kepalaku sedang memikirkan makna dari konsep manajemen product life cycle. Sebuah istilah yang biasa digunakan di bidang manajemen bisnis, dalam rangka untuk menggambarkan daur hidup sebuah produk. Pada awalnya sebuah produk dibuat dan diperkenalkan ke masyarakat (introduction); lalu produk tersebut akan tumbuh berdasarkan nilai penjualan dan keuntungan (growth), dimana banyak orang mulai tahu akan keberadaan produk tersebut di pasaran; kemudian, produk tersebut akan mengalami kondisi mature, pada kondisi ini banyak orang yang mengenal produk tersebut dan nilai penjualan dan profit perusahaan pun – pada kondisi ini – akan mengalami kestabilan; dan pada akhirnya produk akan mengalami penurunan (decline)  dari segi penjualan dan keuntungan, dan akhirnya mati. Ya, seperti itulah sunnatullah-nya. Sesuatu yang bisa rusak, suatu saat dia akan rusak. Itulah gambaran isi kepalaku kali ini. Entah, aku hanya ingin sedang memikirkan satu hal tersebut.

Begitu juga dengan dunia. Logisnya, dunia akan rusak; karena dunia bisa rusak. Ini hanya sebuah jawaban logis dari ALLAH, dimana ALLAH ingin menunjukkan bahwa DIA dan hanya DIA lah yang kekal tanpa rusak. Bagaimana dengan jagat raya? Sama, dia akan rusak. Bagaimana dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan? Tidak berbeda, mereka akan rusak. Lalu, bagaimana dengan pantai dan gunung? Begitu juga mereka, akan rusak. Kemudian, bagaimana dengan manusia? Sami mawon, manusia pun akan rusak dan mati. Semua akan masuk pada tahap titik nadir kerusakan dan mati. Bahkan, seperti halnya produk; ada – di antara itu semua – yang terjun bebas, turun dan akhirnya mati, sebelum mereka itu masuk ke kondisi mature.

Pada konsep teori manajemen product life cycle, ada beberapa perusahaan mencoba untuk membuat produk tipe baru, Ketika grafik penjualan produk mereka tersebut menurun, pada titik kulminasi atau kejenuhan konsumsi (mature). Perusahaan tersebut mulai memperkenalkan tipe produk yang baru, di saat produk hampir mengalami penurunan (decline). Jenis produk yang dibuat – bisa jadi – sama, fungsionalitas produk tersebut – mungkin juga – sama; namun tipe produknyalah yang berbeda, karena ada perbedaan pada satu atau beberapa karakteritiknya. Perusahaan software dan automotive banyak sekali melakukan strategi seperti ini. Ketika produk mereka pada merk tertenu akan mengalami kemunduran, perusahaan tersebut gencar menggenjot software versi baru, atau mobil keluaran teranyar. Perusahaan melakukan hal ini, hanya dalam rangka ingin mendongkrak keberadaan produk tersebut lebih lama di pasaran, atau istilah lain menambah umur produk agar tidak segera mati.

Itulah logika yang bisa digunakan oleh manusia untuk menjaga bumi dan alam ini. Sunnatullah-nya, bumi akan mengalami kerusakan; karena setiap hari ada eksploitasi yang dilakukan oleh manusia itu sendiri, bahkan eksploitasi kebablasan tanpa perhitungan dan kecermatan. Tanpa ada skenario orang-orang jahat penghancur bumi ini pun, bumi – alamiahnya – akan bertambah tua, mengalami penurunan kualitas, banyak kerusakan dan pada akhirnya akan menemui titik batas umurnya. Karena, sejatinya, kiamat pun merupakan skenario ALLAH Azza wa Jalla yang pasti ada waktu kedatangannya.

Maka, menjadi logis pula. Orang-orang yang berlaku baik kepada sesama dan lingkungan, menjadi fokus perhatian utama di mata ALLAH. ALLAH memberikan kebajikan dan barokah yang berlimpah, ketika orang tersebut pun bajik dan berkah kepada orang lain, alam dan – pula – lingkungannya. Islam mengajarkan itu semua. Islam mengajarkan kita – dengan sangat indah – untuk menjadi rahmat, bukan hanya bagi manusia lain, namun -  juga – bagi alam semesta. Seberapa mampu dan optimal manusia tersebut menjaganya, usaha itulah yang dikonveri menjadi nilai kebajikan di mata ALLAH. Melakukan atau tidak melakukan, akan menjadi pilihan manusia itu sendiri pada akhirnya. Kerena, apakah dengan manusia melakukan atau dengan manusia tidak melakukan; bumi, alam dan seisinya – sejatinya – akan sampai pada titik rusak dan mati; kerusakan dan kematian akan terjadi, dan kiamat pun akan menjemput. Karena pada hakikatnya itu semua adalah makhluk ALLAH, hanya makhluk yang harus rusak pada sebuah titik batas tertentu. Karena hakikatnya – pula, something could be broken, it will...

Alhamdulillah...

Reference

Business Fundas. 2011. Product Life Cycle Management. Business Fundas, The Best Business Management Blog, http://business-fundas.com/2011/product-life-cycle-management/ [access date: 07.12.2013]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar