Jumat, 30 Januari 2015

Hati yang mudah terprovokasi


Created by Ditdit Nugeraha Utama
@Göttingen, Germany

Bismillah...
Benar atau tidak, pada hakikatnya manusia tidak tahu. Benar atau tidak, tidaklah dapat ditentukan oleh perasaan suka atau tidak suka. Benar atau tidak pun akan salah kaprah, jika ditentukan berdasarkan suara atau kata orang kebanyakan. Janganlah kita menjadi manusia-manusia yang memiliki hati yang mudah terprovokasi. Hati yang terbolak-balik ketetapannya, karena melihat berdasarkan kebanyakan orang.

Tabayun, membaca kembali, mengkaji kembali; itulah hal yang semestinya dilakukan, ketika kita mendapatkan sebuah informasi. Carilah ilmu yang mendasari atas informasi itu sampai ke akar-akarnya. Arungi lautan, terjanglah badai, layari samudra luas, jelajahi setiap tapak bumiNYA; untuk mencari hakikat kebenaran yang sesungguhnya. Sehingga pada sebuah keyakinan, bahwa menuntut ilmu itu adalah memang sebuah kewajiban.

Selanjutnya, Interkoneksikan kebenaran yang satu dengan kebenaran yang lainnya, karena kebenaran absolut yang datangnya dari ALLAH, tidaklah berkontradiksi sedikit pun satu dengan lainnya. Rangkailah kebenaran-kebenaran itu menjadi sebuah puzzle pemahaman utuh, yang saling terinterkoneksi tetap; yang dapat dijadikan alat kita untuk menilai benar atau salahnya sesuatu yang kita terima dengan cepat.

Kemudian, yakini bahwa kebenaran itu adalah kebenaranNYA, sehingga hati kita merasa yakin atas kebenaran tersebut secara bulat. Dan, jadikan kebenaran itu menjadi pondasi kita melangkah, menapaki semua jalan berkehidupan di bumi ini dengan seoptimal mungkin. Karena, optimalitas, usaha sungguh-sungguh kita, di dalam rangka menjalankan semua guratan kebenaranNYA, akan diperhitungkan dengan mizan adil pada akhirnya.

Kembali, janganlah sampai kita menjadi manusia-manusia yang memiliki hati yang mudah terprovokasi... [dnu]

Alhamdulillah...