Created by Ditdit Nugeraha Utama
Reviewed by it'sallaboutmindset management
Cited from http://ditditutama.blogspot.com/2009/01/renunganku-sebuah-perjuangan-tiada.html
Cited from http://ditditutama.blogspot.com/2009/01/renunganku-sebuah-perjuangan-tiada.html
Bissmillah
Sebagai seorang manusia biasa,
sering aku merasakan sesak berkepanjangan. Karena sebuah putusan yang
sangat menyengat hati, mendidihkan air darah di tubuh ini, mengkeruhkan
otak pada alam pikiranku. Ingin aku protes sejadi-jadinya. Namun, kepada
siapa aku harus layangkan protes ini? Kepada siapa aku harus mengadukan
hal ini?
Kadang aku merasakan kerja
kerasku tak dihargai sepeser pun. Usaha dan jerih payahku, kadang hanya
mendatangkan penolakkan, karena sebuah arogansi kepemimpinan semata.
Aku memang bukan siapa-siapa, bahkan belum memberikan warna sedikit pun
pada negeri, alam dan jagat raya ini. Yang aku miliki hanyalah sebuah
pegangan dan keyakinan yang kuat terhadap ALLAH azza wa jalla.
Kuulangi
untuk kedua dan ketiga kali. Imbas yang kuterima tidaklah jauh berbeda
dengan yang sebelumnya. Sebuah penolakan, sebuah “tiada pengharggaan”.
Sekali lagi aku hanya bisa menunduk, aku hanya bisa menahan sekuat
tenaga air mata yang kadang sepertinya ingin mengalir deras ke luar dari
kelopak mataku. Menegakkan
kebenaran, tidaklah semudah yang aku kira dan aku bayangkan. Menegakkan
kebenaran, di dalam sebuah sistem yang “tidak benar”, terlihat seperti
seorang bodoh tanpa otak, seperti seorang aneh tanpa akal, seperti
seorang gila, yang kadang ditertawakan orang lain, dicemoohkan atau
malah dijauhi dan dimusuhi. Bahkan ada sebagian orang yang berujar,
untuk apa aku jauh-jauh berpikir, pikirkan saja diriku ini... Aku tidak
menanggapinya. Aku hanya terdiam, karena dengan aku mendebatnya, debat
kusir karena perbedaan visi, misi dan rujukkan, kadang akan terjadi. Dan
itu terlalu banyak energi yang harus aku keluarkan.
Aku
telah mencoba untuk menghalau semua jenis perasaan ini, namun sesering
itulah aku menghalaunya, sesering itu pula perasaan itu muncul kembali
di hati kecilku ini. Hanya orang-orang sevisi dan semisi yang selalu
membangkitkanku. Hanya orang-orang yang satu barisan dan satu shaf lah
yang selalu men-support perjuanganku dan bahkan menjagaku. Terima kasih
ya ALLAH...
Aku kadang teringat,
ketika Rasulullah dan para sahabatnya dicemoohkan, dilempari kotoran,
diinjak-injak harga diri dan agamanya. Padahal kita tahu, bahwa itu
semua adalah sebuah perjuangan atas kebenaran. Tapi pengetahuan kita
akan kebenaran itu terjadi pada saat sekarang, bagaimana jika kita hidup
di jaman Rasul. Jangan-jangan kita termasuk orang yang bersebrangan
dengan beliau, yang memaki-maki beliau, yang melempari beliau, yang
menghujat beliau, Naudzubillah min dzalik...
Aku
yakin, bahwa perjuangan adalah pilihan. Menegakkan keadilan dan
kebenaran sesuai degan hujjah yang murni adalah sebuah pilihan. Pilihan,
apakah kita mau untuk dihujat. Pilihan, apakah kita mau dan tahan untuk
ditinggalkan. Pilihan, apakah kita kuat untuk dikucilkan di lingkungan
kita. Sebuah pilihan yang sulit, karena iman dan ketakwaan terlalu
bernilai untuk di bandingkan dengan apa pun. Pastilah pilihan ini adalah
sesuatu yang sangat sulit.
Kutetapkan
hatiku kembali. Kubakar semangatku kembali. Kukobarkan api perjuanganku
kembali. Aku sangat tidak peduli, bahkan akan lebih sangat tidak
peduli. Apakah kerjaku akan dihargai atau tidak, apakah perjuanganku
akan dicaci maki atau tidak, bahkan aku sekarang sudah tidak ambil
pusing, apakah aku dikucilkan dari sistem ini atau tidak. Yang aku
lakukan adalah, karena ALLAH, untuk ALLAH dan demi ALLAH, aku akan tetap
memperjuangkannya. Karena peradaban Islam harus berdiri tegak di muka
bumi ini. Karena kebahagiaan yang ALLAH janjikan, tidaklah melulu
merupakan kebahagiaan di akhirat, namun juga di dunia ini.
Ya
ALLAH, bantulah aku menyeka air mataku ini. Bantulah aku membulatkan
tekad, menguatkan perjuangan dan mentapkan visi dan misiku ini. Walau
pun hanya ada satu orang yang berjuang di jalanMU ya ALLAH, aku yakin,
bahwa itu adalah aku. Aku ikhlas ya ALLAH untuk tidak dihargai orang
lain. Aku ikhlas ya Rabb untuk selalu ditolak karena sebuah itikad
baikku dianggap menyimpang oleh orang lain. Bahkan aku Ikhlas karenaMU,
karena hanya ridhoMU lah yang aku dambakan. Tetap curahkanlah kasih
sayangMU padaku, tetap limpahkanlah rezeki untuk bekal perjuanganku, dan
tetap liputilah aku dengan ilmu dan hikmahMU, agar aku tetap berpegang
kepada tali kebenaranMU yang murni dan ENGKAU ridhoi. Amin...
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar